Postingan
kali ini akan membahas mengenai Sistem pencernaan pada hewan
Ruminansia.Hewan ruminansia atau yang biasa kita kenal dengan hewan
pemamah biak adalah hewan yang berada pada satu kelompok yang sama
dengan manusia dalam kelas mamalia. Namun sobat sekalian jangan berpikir
bahwa mereka memiliki sistem pencernaan yang sejenis dengan manusia.
Pada hakikatnya, kita (manusia) dan hewan ruminansia (contohnya sapi)
memiliki sistem pencernaan yang berbeda walaupun berada dalam kelas yang
sama. Mengapa demikian? Mungkin karena kedua kelompok makhluk hidup tersebut
memiliki banyak perbedaan. Nah, tentunya sobat pernah mengamati
keduanya kan? Dan sudah kah sobat mengerti tentang perbedaan yang ada
tersebut? Ya, perbedaan tersebut terlihat sangat jelas baik melalui
fisik maupun sikap dan pola tingkah laku mereka. Contoh nya kita dapat
membedakan antara gigi sapi dan manusia, memang fungsinya tetap sama
yaitu untuk menghancurkan makanan tapi dari segi bentuk letak maupun
makanan yang diolah tidaklah sama antara keduanya. Jika sobat sudah
mulai bosan dengan pengenalan yang terlalu panjang, mari langsung saja
kita bergerak menuju inti permasalahan.
Kemudian, makanan menuju ke perut masam (abomasum). Perut masam ini merupakan lambung yang sebenarnya, karena terjadi proses pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim di dalamnya. Enzim tersebut dihasilkan oleh bakteri dan ciliata yang bersimbiosis dengan hewan pemamah biak. Umumnya mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim selulase yang berfungsi untuk menghancurkan selulosa.
Proses terakhir adalah ketika sari-sari makanan yang telah melalui berbagai proses yang melelahkan tadi masuk ke bagiaan usus halus dan diserap untuk diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah . Sisa makanan keluar melalui anus. Bakteri dan ciliata yang nyangkut pada sisa makanan akan ikut keluar bersama sisa makanan. Tapi mereka tetap memiliki peran diluar sana, mereka akan sangat berguna ketika kotoran ini dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas.
Saluran Pencernaan pada hewan pemamah biak terdiri dari mulut , kerongkongan, perut besar (rumen), perut jala (retikulum), perut kitab (omasum), perut masam (abomasum), usus halus, usus besar,rektum, dan anus.Letaknya dapat sobat lihat pada gambar berikut ini.
Alat Pencernaan Hewan Ruminansia |
Setelah
kita mengetahui alat-alat pencernaannya maka perbedaan antara manusia
dan si dia semakin tampak jelas. Iya kan? Nah sebelum menuju proses
Sistem Pencernaannya, saya akan berbagi sedikit tentang struktur gigi
jenis hewan ini karena sudah saya singgung sedikit diatas (contohnya
gigi sapi). Gigi seri berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah
depan, dan berfungsi untuk memotong makanan. Diatara gigi seri dan gigi
geraham terletak ruang kosong yang disebut (diastema). Gigi gerahamnya terdiri dari bagiann gigi geraham depan (premolar) dan geraham belakang (molar). Gigi gerahamnya besar dan kuat karena memliki fungsi untuk mengunyah makanan.Letak gigi tersebut seperti pada gambar berikut.
Susunan Gigi Ruminansia |
Selanjutnya
akan saya bahas sedikit tentang proses pencernaan makanannya. Saat
hewan ini memakan makanan, didalam mulutnya langsung terjadi proses
pembelitan makanan oleh lidah (layaknya ular membelit mangsa), kemudian
makanan direnggut oleh gigi seri yang berbentuk seperti kapak tadi untuk
dipotong-potong, lalu setelah makan dihancurkan oleh gigi geraham dan
sudah bercampur dengan air liur. Proses berlajut masuk ke kerongkongan
menuju kek dalam perut besar (rumen). Disini makanan disimpan sementara.
Lalu
makanan yang masuk ke perut jala dari rumen tersebut di proses secara
kimiawi sehingga menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Nah setelah ini
terjadi proses yang menarik lho sobat, simak baik-baik ya.
Gumpalan-gumpalan kecil tadi dikeluarkan kembali ke mulut untuk dimamah
ulang oleh geraham. Makanan yang telah dimamah kemudian ditelan lagi dan
masuk ke perut kitab (omasum) untuk melalui proses penggilingan. Proses
penggilingan ini berlangsung ketika jenis hewan ini sedang
beristirahat.
Kemudian, makanan menuju ke perut masam (abomasum). Perut masam ini merupakan lambung yang sebenarnya, karena terjadi proses pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim di dalamnya. Enzim tersebut dihasilkan oleh bakteri dan ciliata yang bersimbiosis dengan hewan pemamah biak. Umumnya mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim selulase yang berfungsi untuk menghancurkan selulosa.
Proses terakhir adalah ketika sari-sari makanan yang telah melalui berbagai proses yang melelahkan tadi masuk ke bagiaan usus halus dan diserap untuk diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah . Sisa makanan keluar melalui anus. Bakteri dan ciliata yang nyangkut pada sisa makanan akan ikut keluar bersama sisa makanan. Tapi mereka tetap memiliki peran diluar sana, mereka akan sangat berguna ketika kotoran ini dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas.
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia