A.PENGERTIAN LAUT
Laut adalah kumpulan
air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi yang memisahkan
atau menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya dan suatu pulau
dengan pulau lainnya.
B.AIR LAUT
1.Rasa Air Laut
Mungkin ketika kita
membahas tentang laut, masih banyak sobat-sobat yang bertanya-tanya
mengapa air laut ini rasanya asin. Nah langsung aja yuk bahas
jawabannya.
Sebetulnya rasa air
laut berasal dari daratan, kronologinya begini. Pada saat terjadi hujan
di daratan, air akan meresap dalam tanah dan sedikit demi sedikit akan
keluar lagi melalui sungai-sungai dan akhirnya mencapai laut. Nah pada
saat perjalanan menuju ke laut tersebut, air dari daratan juga membawa
mineral, sehingga laut dipenuhi garam-garam mineral.
Kita mengetahui laut
mempunyai permukaan yang sangat luas sehingga hal ini menjadi salah
satu faktor penguapan dalam jumlah besar, pada saat air laut menguap,
yang menguap hanyalah air(H2O) sedangkan garam-garam mineral tetap
tinggal bersama air laut, begitulah sehingga air laut rasanya asin.
Kadar keasinan air laut ini dipengaruhi oleh faktor suhu, biasanya
semakin panas daerah tersebut, air lautnya semakin asin.
Setelah membaca
pertanyaan di atas, mungkin sobat telah mengetahui alasan mengapa air
laut rasanya asin, namun kembali muncul pertanyaan : Kenapa Air di laut
rasanya tidak asin yang padahal airnya juga berasal dari daratan?
Nah jawabannya
karena permukaan air danau tidak cukup luas sehingga penguapannya tidak
begitu besar, maksudnya air yang menguap dengan air yang masuk ke danau
masih seimbang dan sumber mineralnya sangat terbatas, beda dengan laut
yang sumber mineralnya dari berbagai penjuru dunia menjadi satu.
2.Kandungan Garam Dalam Air Laut
Air Laut memiliki
kadar garam rata-rata 3,5 %. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut
terdapat 35 garam (terutama, namun tidak seluruhnya, merupakan garam
dapur (NaCl).
Walaupun kebanyakan
air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 % air laut juga
berbeda-beda kandungan garamnya. Yang Paling tawar adalah di timur Teluk
Finlandia dan di utara Teluk Bothania, keduanya bagian dari laut
Baltik. Yang paling asin adalah di Laut Merah, dimana suhu tinggi dan
sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari
sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat lebih tinggi lagi.
Air laut memiliki
kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di
dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, dan Kalsium,
dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam.
Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang
terdapa pada batu-batuan. Lama kelamaan air laut menjadi asin karena
banyak mengandung garam.
C.JENIS-JENIS LAUT
1.Menurut Proses Terjadinya
Ada beberapa jenis
laut di bumi ini, dan menurut proses terjadinya kita mengenal adanya
Laut Transgresi, Laut Ingresi, dan Laut Regresi.
a.Laut Transgresi
Laut Transgresi
adalah laut yang terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara
positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya
permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian
daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman
es. Contoh laut jenis ini adalah Laut Jawa, Laut Arafuru, dan Laut
Utara.
b.Laut Ingresi
Laut Ingresi adalah
laut yang terjadi karena adanya penurnan tanah di dasar laut. Oleh
karena itu laut ini sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di
dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau
basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya
lubuk Sulu, Lubuk Sulawesi, dan Lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut
atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang.
Contohnya Palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, Palung Sunda yang
dalamnya 7.450 m, dan Palung Mariana yang dalamnya 10.683 (terdalam di
dunia).
c.Laut Regresi
Laut Regresi adalah
laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh
batuan (pasir, lumpur, dan lain-lain) yang dibawa oleh sungai-sungai
yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di
pantai utara pulau Jawa.
2.Menurut Letaknya
Berdasarkan letaknya, Laut dibedakan menjadi tiga, yaitu Laut Tepi, Laut Pertengahan, dan Laut Pedalaman.
a.Laut Tepi
Laut Tepi adalah
laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah
dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya Laut
Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan Kepulauan Filipina
b.Laut Pertengahan
Laut Pertengahan
adalah laut yang terletak diantara benua-benua. Lautnya dalam dan
mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya Laut tengah diantara benua
Afrika-Asia dan Eropa.
c.Laut Pedalaman
Laut pedalaman adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Hitam.
3.Menurut Kedalamannya
Dalam kategori ini
laut dibedakan berdasarkan 4 wilayah (zona), yaitu Zona Lithoral, Zona
Neritic, Zona Bathyal, dan Zona Abysal.
a.Zona Lithoral
Zona ini adalah
wilayah pantai atau pesisir. Di wilayah ini pada saat air pasang akan
tergenang air, dan pada saat air surut berubah menjadi daratan. Oleh
karena itu wilayah ini sering juga disebut Wilayah Pasang-Surut.
b.Zona Neritic
Zona Neritic adalah
baris batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini
masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini
paling banyak terdapat berbagai jeni kehidupan baik hewan maupun
tumbuhan.
c.Zona Bathyal
Zona Bathyal adalah
wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 hingga 1800 m. Wilayah
ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan
organismenya tidak sebanyak yang terdapat di Wilayah Neritic.
d.Zona Abysal
Zona Abysal adalah
wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini
suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang
dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas.
D.PENGUKURAN KEDALAMAN LAUT
Ada dua cara yang
dapat ditem[uh untuk mengukur kedalaman laut, yaitu dengan menggunakan
teknik bandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema atau Echo
Sounder atau Echoloading.
1.Teknik Bandul Timah Hitam (Dradloading)
Dradloading |
Teknik ini ditempuh
dengan menggunakan tali panjang yang ujungnya diikat dengan bandul timah
sebagai pemberat. Dari sebuah kapal tali diturunkan hingga bandul
menyentuh dasar laut. Selanjutnya panjang tali diukur dan itulah
kedalaman laut. Cari ini sebenarnya tidak begitu tepat karena tali tidak
bisa tegak lurus akibat pengaruh arus laut. Di samping itu
kadang-kadang bandul tidak sampai ke dasar laut karena tersangkut
karang. Cara ini juga memerlukan waktu lama. Namun demikian cara ini
memiliki kelebihan yaitu mengetahui jenis batuan di dasar laut, suhu,
dan juga mengetahui apakah di dasar laut masih terdapat organisme yang
bisa hidup.
2.Gema Duga (Echoloading)
Echoloading |
Pengertian dan Jenis Laut