Fungi
merupakan topik pembahasan kali ini, beberapa hal yang akan dibahas
adalah Pengertian Fungi, Reproduksi Fungi, dan Klasifikasi Fungi.
Mungkin dari sahabat ilmu sekalian ada yang sedikit asing dengan kata
fungi, fungi ini adalah bahas latin dari jamur, nah pasti udah tau kan?
Namun jamur
atau fungi ini tidak semuanya berbentuk sepeti dalam bayangan awam,
kita sering membayangkan bahwa jamur bebentuk seperti payung yang lebih
berisi, tapi kenyataanya tidak semua demikian, Langsung aja simakyang
berikut ini ya biar pengetahuannya bertembah.
A.PENGERTIAN FUNGI ( JAMUR )
Fungi(jamur)
adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan
tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas
kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri,ia tidak termasuk dalam kindom protista,monera,
maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam
makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya),
dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik
yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup
dengan menguai sampah oganik seperti bankai menjadi bahan anoganik). Ada
juga jamur yang hidup secara parasit (memperoleh bahan organik dari
inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis mutualisme(yaitu hidup
dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan untung).
Fungi ( Jamur ) |
B.REPODUKSI FUNGI (JAMUR)
Seperti
yang telah saya jelaskan tadi sahabat, jamur terbagi atas dua, yaitu
uniseluler(besel tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini memiliki
cara berkembang biak yang berbeda.
Jamur
uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk tunas, dan
secara seksual dengan membentuk spora askus. Sedangkan jamur
multiseluler yang terbentuk dari rangkaian sel membentukbenang seperti
kapas, yang disebut benang hifa. Dalam perkembangbiakkannya secara
aseksual ia memutuskan benang hifa (fragmentasi), membentuk spora
aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara seksual melalui
pelebuan anatara inti jantan dan inti bentina sehingga terbentuk spora
askus atau spora sidium.
Zoospora
atau spora kembara adalah spoa yang dapat bergerak di dalam air dengan
menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora biasanya hidup di
lingkungan yang lembab atau berair.
Endospora
adalah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal di dalam
sel tesebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.
Spora
askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui perkawinan
jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya berjumlah 8
spora. Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur Basidimycota
disebut basidispora. Basidispoa terdapat di dalam basidium, dan
biasanya berjumlah empat spora.
Konidia
adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang
pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak
konidia. Jika telah masak konidia paling ujung dapat melepaskan diri.
Kesimpulan :Reproduksi jamur unseluler:
- Aseksual(Membentuk tunas, membentuk spora)
Reproduksi jamur multiseluler:
- Seksual(membentuk spora askus)
- Aseksual(Fragmentasi, zoospoa, konidia)
- Seksual(Inti jantan dan inti betina bertemu, akhirnya membentuk spora askus atau spora basidium)
3.KLASIFIKASI FUNGI ( JAMUR)
Jamur
diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya.
Dalam klasifikasi dengan lima kingdom, jamur dibagi menjadi 4 divisi
yaitu
1.Divisi Zygomycota
Jamur Zygomycota |
Tubuh
Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat melintang, ada pula
yang tidak bersekat melintang. Hifa bercabang-cabang banyak dan dinding
selnya mengandung kitin.
Contoh
jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada tempe, selain itu ada juga yang
hidup secara saprofit pada rotin, nasi, dan bahan makanan lainnya. Ada
pula yang hidup secara parasit, misalnya penyebab penyakit busuk pada
ular jalar.
Jamur
Zygomycota berkembangbiak secara aseksual dengan spora. Beberapa hifa
akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk spoangium.
Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium kemudian pecah dan spora
tersebar, spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk
benang baru.
Reproduksi secara seksual dilakukan sebagai berikut :
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.
2.Divisi Ascomycota
Jamur Ascomycota |
Ciri
Khusus dari jamur Ascomycota adalah dapat menghasilkan spora askus
(askospora), yaitu spora hasil repoduksi seksual, berjumlah 8 spora yang
tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini menyerupai kantong
sehigngga disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu askus
dibutuhkan pengamatan yang teliti.
a.Reproduksi secara sesksual
Reproduksi
secara seksual dapat dijelaskansecara ingkas sebagai berikut. Hifa yang
bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk alat reproduksi
betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut askogonium. Di
dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan yang
disebut anteridium berinti haploid(n kromosom). Dari askogonium tumbuh
saluran yang menghubungkan antara askogonium dan anteridum. Saluran itu
disebut trikogin. Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari
anteidium pindah dan masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya, inti
anteridium dan inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk pasangan
inti, dari askogonium tumbuh beberapa hifa. Hifa ini disebut sebagai
hifa askogonium . Nah inin yang berpasangan itu masuk ke dalam
askogonium ,kemudian membelah secara mitosis, namun tetap saja
berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh,
membentuk sekat melintang, dan bercabang-cabang banyak. Di ujung-ujung
hifa askogonium ini terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak akan
membentuk askus. Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium,
bentuknya kompak,yang mudah menjadi tubuh buah atau askokarp.
Dua
inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu membelah secara
meiosis membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut terbentuk di dalam
askus, karena itulah disebut spora askus. Spora askus dapat tersebar
kemana-mana karena angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora askus
akan tumbuh menjadi benag hifa baru.
b.Reproduksi Secara Aseksual
Selain
reproduksi secara seksual, jamur ini juga melakukan perkembangbiakkan
secara aseksual melalui pembentukan tunas, pembentukan konidia,
fragmentas. Warna spora dan konidia bemacam-macam. Ada yang
hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan juga ada yang merah oranye.
Ukuran
tubuh Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada yang makroskopis
(dapat dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada yang hidup saprofit,
parasit dan ada pula yang bersimbiosis.
Kesimpulan :Ascomycota
- Hidup saprofit,parasit, ada yang bersimbiosis
- Hifa bersekat melintang, bercabang-cabang
- Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, konidia
- Reproduksi seksual dengan menghasilkan spora askus
3. Divisi Basidiomycota
Jamur Basidiomycota |
Jamur
Basidiomycota umumnya merupakan jamur makroskopik, dapat dilihat dengan
mata karena ukuannya yang besar. Pada musim penghujan dapat kita
temukan pada pohon, misalnya jamur kuping, jamur pohon, atau di tanah
yang banyak mengandung bahan oganik, misalnya jamur barat.
Bentuk
tubuh buahnya kebanyakan mirip payung misalnya pada jamur merang yang
kalian amati. Basidiomycota ada yang dibudayakan misalnya jamur merang,
jamur tiram, jamur shiltake, dan lainnya, jamur-jamur tersebut merupakan
makan yang bergizi tinggi.
Hifa
Basidiomycota memiliki sekat melintang, berinti satu (monokaiotik) atau
dua (dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa
dikariotik dapat muncul tubuh buah berbentuk payung atau bentuk lain
yang menjulang di atas substrat. Bagian tubuh buah inilah yang enak
dimakan. Tubuh buah atau basidiokarp merupakan tempat tumbuhnya
basidium. Setiap basidium menghasilkan 4 spora basidum.
Secara singkat daur hidup Basidiomycota :Hifa (+) bertemu hifa (-) à inti dari hifa (+)pindah ke hifa(-) à hifa dikariotik à tumbuh miselium muncul basidiokarpàmembentuk basidium à spora basidium
Kesimpulan :Basidiomycota
- Merupakan jamur makroskopik
- Hifa bersekat melintang, monokariotik, atau dikariotik
- Menghasilkan spora basidium dari reproduksi seksualnya
- Reproduksi aseksual dengan Konidia
4.Divisi Deuteromycota
Telah
dibahas sebelumnya bahwa jamu yang epoduksi seksualnya menghasilkan
askus digolongkankedalam Ascomycota dan yang menghasilkan basidium
digolobgkan kedalam Basidiomycota. Akan tetapi belum semua jamu yang
dijumpai di alam telah diketahui cara repoduksi seksualnya. Kira-kira
terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi
seksualnya. Akibat dari hal ini Tidak ada yang bisa menggolongkan 1500
jamur tersebut. Jamur yang demikian untuk sementara waktu digolongkan k
dalam Deuteromycota atau “jamur tak tentu”. Jadi Deuteromycota bukanlah
penggolongan yang sejati atau bukan takson. Jika kemudian menurut
penelitian ada jenis dari jamu ini yang diketahui proses reproduksi
seksualnya,maka akan dimasukkan ke dalam ascomycota atau Basidiomycota.
Sebagai cotnoh adalah jamur oncom yang mula-mula jamur ini berada di
divisi deuteromycota dengan nama Monilla Sithophila. Namun setelah
diteliti ternyata jamur ini menghasilkan askus sehingga dimasukkan ke
dalam Ascomycota.
Pengertian dan Klasifikasi Fungi ( jamur )